Mengingat kematian (dzikrul maut) dapat melembutkan hati dan melenyapkan kesombongan, melapangkan hati yang sempit, menghalangi dari perbuatan maksiat, serta mendorong pada ketaatan.
Inilah orang-orang yang paling sering mengingat kematian:
- Para pekerja di pemakaman (penggali kubur, kuncen, tukang baca doa, tukang sapu, dll).
- Para pekerja di rumah sakit (dokter, perawat, penjaga kamar mayat, dll).
- Orang yang rajin mendirikan salat lima waktu dan salat tahajud dengan khusyuk. Sabda Nabi: “Beribadahlah engkau seolah-olah engkau akan mati besok.”
- Agen asuransi jiwa. Setiap kali dia menawarkan produknya, dia akan menyebut-nyebut kematian.
- Peserta asuransi jiwa. Dengan ikut asuransi jiwa, dia sadar bahwa setiap saat kematian bisa menjemputnya. Hal ini akan teringatkan terus setiap kali dia menyetor premi. []