Nabi Muhammad Saw menjadi yatim piatu sejak kecil. Itulah sebabnya, dia sangat mencintai anak yatim. Itu pula sebabnya, dia menjanjikan kedekatan sejarak “dua jari tangan” kepada orang yang gemar menyantuni anak yatim.
Sebagian kita pun mungkin ditinggalkan orangtua ketika masih kecil. Dan kita pun suka mengasihi anak yatim.
Tapi sadarkah kita, bahwa anak-anak kita yang masih kecil pun mungkin menjadi yatim?
Pak mau nanya…apakah allianz itu mempersulit untuk anak yatim piatu di donaturin asuransi?
Jadi saya adalah kakak sepupu dr si x, x ini anak yatim piatu dg 2 kakak yg msh remaja, nakal dan boros.
Si x ini hidup di bwh asuhan tante saya, sedangkan 2 kakaknya hidup dirumah mereka sndiri.
Saya sbg kakak sepupu membantu biaya hidup si x ini tiap bulannya krn dan bermaksud mengikutkan asuransi allysa untuk x, tp ternyata sepertinya tanggapan dan prosedur di allianz sulit atau susah dg asumsi tidak percaya mungkin dg saat saya ingin membuatkan polis utk x tersebut dg saya sbg penanggung tiap bulannya. Tp saya minta uang pertanggungan jgn smp jatuh ke tangan kakak2 si x ini, saya minta uang pertanggungan untuk tante saya selaku pengampu si x ini sekarang.
Apakah ada solusi dari pak asep?
@Salam, Bu Riska, terima kasih atas pertanyaannya. Memang agak sulit seorang anak tanpa kedua orangtua utk memperoleh asuransi, karena terbentur masalah administratif. Pertama, siapa pemegang polisnya. Kedua, siapa ahli warisnya.
Tapi saya ingin menanyakan apa tujuan ibu membuatkan asuransi jiwa utk si anak yatim (X), yang notabene masih anak-anak. Apakah kalau dia meninggal, tantenya sbg pengasuh diharapkan memperoleh warisan? Secara logika agak aneh.
Jika ibu bermaksud membantu si tante melalui asuransi jiwa, menurut saya lebih tepat jika ibu sendiri yang jadi tertanggung. Atau ibu bisa bukakan polis utk saudaranya si tante yg lain.
Pak mau nanya…apakah allianz itu mempersulit untuk anak yatim piatu di donaturin asuransi?
Jadi saya adalah kakak sepupu dr si x, x ini anak yatim piatu dg 2 kakak yg msh remaja, nakal dan boros.
Si x ini hidup di bwh asuhan tante saya, sedangkan 2 kakaknya hidup dirumah mereka sndiri.
Saya sbg kakak sepupu membantu biaya hidup si x ini tiap bulannya krn dan bermaksud mengikutkan asuransi allysa untuk x, tp ternyata sepertinya tanggapan dan prosedur di allianz sulit atau susah dg asumsi tidak percaya mungkin dg saat saya ingin membuatkan polis utk x tersebut dg saya sbg penanggung tiap bulannya. Tp saya minta uang pertanggungan jgn smp jatuh ke tangan kakak2 si x ini, saya minta uang pertanggungan untuk tante saya selaku pengampu si x ini sekarang.
Apakah ada solusi dari pak asep?
@Salam, Bu Riska, terima kasih atas pertanyaannya. Memang agak sulit seorang anak tanpa kedua orangtua utk memperoleh asuransi, karena terbentur masalah administratif. Pertama, siapa pemegang polisnya. Kedua, siapa ahli warisnya.
Tapi saya ingin menanyakan apa tujuan ibu membuatkan asuransi jiwa utk si anak yatim (X), yang notabene masih anak-anak. Apakah kalau dia meninggal, tantenya sbg pengasuh diharapkan memperoleh warisan? Secara logika agak aneh.
Jika ibu bermaksud membantu si tante melalui asuransi jiwa, menurut saya lebih tepat jika ibu sendiri yang jadi tertanggung. Atau ibu bisa bukakan polis utk saudaranya si tante yg lain.
Demikian.
Salam,
Asep S
SukaSuka