
Sangat menggembirakan. Sekarang banyak orang sudah memiliki kesadaran bahwa asuransi itu penting. Tung Dasem Waringin (Pelatih Sukses No. 1 Indonesia) menyatakan, asuransi memiliki banyak manfaat yang beragam. Itulah sebabnya, beberapa negara maju mewajibkan warganya untuk memiliki asuransi.
Sementara Mario Teguh (Motivator Indonesia) mengatakan, “Uang kecil beli uang besar, itulah asuransi. Jika kamu tidak paksa diri bayar uang kecil, maka kamu akan dipaksa bayar uang besar.” Bahkan, KH Abdullah Gymnastiar atau lebih dikenal dengan Aa Gym (Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid, Bandung) menegaskan, asuransi merupakan bentuk penyempurnaan ikhtiar (myallisya.com).
Jika asuransi penting, apakah perlu disegerakan? Jawabnya, ya! Kenapa kita harus menyegarakan asuransi? Ada beberapa alasan yang dapat dijadikan pandangan sebagai upaya kita dalam merencanakan keuangan.
Pertama, asuransi adalah kebutuhan. Dalam sistem keuangan modern, asuransi menjadi salah satu cara pengelolaan keuangan yang disarankan oleh perencana keuangan. Asuransi akan sangat bermanfaat ketika sebuah musibah berupa sakit atau kecelakaan atau meninggal datang kepada seseorang.
Musibah berupa sakit yang mengharuskan rawat inap bisa ditanggulangi dengan asuransi rawat inap atau yang lebih popular disebut asuransi kesehatan (askes). Beberapa perusahaan asuransi memiliki produk askes dengan fasilitas cashless berupa kartu askes. Dengan kartu tersebut nasabah tidak perlu menggunakan uang tunai untuk berobat rawat inap.
Musibah berupa sakit kritis semisal stroke, kanker, jantung, dll., dapat menggunakan asuransi sakit kritis (CI+ atau CI100). Dengan asuransi sakit kritis nasabah akan sangat terbantu dengan santunan uang tunai besar yang penggunaannya sangat fleksibel. Dengan uang tunai yang besar seorang nasabah yang mengalami musibah sakit kritis dapat lebih leluasa melakukan upaya pengobatan. Selain biaya rumah sakit dapat terpenuhi, biaya transportasi (untuk pulang balik antara rumah sakit-rumah) dan kebutuhan harian keluarga juga dapat tercukupi.
Musibah berupa kecelakaan dapat menggunakan asuransi kecelakaan (ADDB) sekaligus cacat tetap total (TPD) yang disebabkan oleh kecelakaan atau sakit kritis. Siapa pun tidak ingin mengalami kecelekaan atau cacat, karena itu dalam melakukan aktivitas atau perjalanan menggunakan kendaraan kita mesti berhati-hati dan sebagai bentuk penyempurnaan ikhtiarnya (jika mengutip Aa Gym) adalah asuransi. Sebab, betapa pun hati-hatinya kita, jika kecelakaan sudah menghampiri, tak akan bisa dielakkan.
Lalu, musibah berupa meninggal dunia dapat menggunakan asuransi jiwa. Untuk apa asuransi jiwa? Fungsinya lebih mirip dengan warisan. Asuransi jiwa dengan uang pertanggungan besar, misalnya 1 miliar atau lebih akan sangat membantu keluarga yang ditinggalkan, terutama anak-anak yang masih kecil yang masih memerlukan biaya besar untuk hidup dan pendidikannya. Dengan asuransi jiwa, ahli waris yang ditinggalkan dapat hidup normal, terutama jika yang mewariskan uang pertanggungan asuransi ini adalah kepala keluarga yang sebelumnya menjadi tulang punggung bagi keluarga.
Dengan demikian, jika telah memahami konsep asuransi, seseorang akan tahu bahwa asuransi adalah sebuah kebutuhan yang harus dimiliki. Karena itu, tak dapat ditawar lagi, kita harus menyegerakan asuransi.
Kedua, sebab setiap orang tidak tahu kapan musibah itu datang. Mengutip apa yang disampaikan Tung Dasem Waringin bahwa semua orang memang harus mempersiapkan segala sesuatu untuk mengantispasi kemungkinan di masa depan. Tidak ada yang tahu kapan datangnya musibah, namun jika sudah memiliki jaminan pembiayaan untuk mengantisipasinya, hal seperti itu tidak lagi menjadi masalah besar.
Tegasnya, salah satu cara yang paling mudah dan praktis dalam mempersiapkan segala sesuatu untuk mengantisipasi kemungkinan buruk berupa musibah di masa depan adalah asuransi, karena setiap orang tidak tahu kapan musibah itu datang.
Dengan mengulangi kalimat yang sama, kita bisa menyebutkan bahwa betapa pun sangat tidak ingin, kalau musibah sudah menghampiri, tak dapat dielakkan lagi. Karena itu, tak dapat ditawar lagi, segerakan asuransi.
Ketiga, ada konsep tolong menolong. Secara khusus di dalam asuransi syariah ada konsep tolong menolong di antara para peserta atau nasabah. Sebagaimana dijelaskan Muhammad Syakir Sula (2004) dalam buku Asuransi Syariah (Life and General), Konsep dan Operasional, asuransi syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan/atau tabarru’ (dana kebajikan) untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah. (Baca juga: Asuransi Syariah, Asuransi Tolong Menolong)
Dan menurut saya, secara substantif, unsur tolong menolong ini juga melekat pada asuransi non syariah. Karena peserta atau nasabah yang terkena musibah akan diberikan dana yang berasal dari sebagian iuran atau premi peserta lainnya yang tidak mendapat musibah.
Dalam konsep kemanusiaan, tolong menolong itu harus disegerakan dengan tidak memandang suku atau agamanya. Demikian pula konsep agama, selalu mengajarkan untuk menyegerakan tolong menolong di antara sesama tanpa ada pamrih. Karena itu, asuransi sebagai salah satu cara tolong menolong dengan sistem yang sesuai dengan konsep keuangan modern, harus disegerakan.
Keempat, ada unsur tabungan atau investasi. Dalam buku Financial Revolution in Action, Cara Cepat Melipatgandakan Kekayaan Anda, Tung Dasem Waringin dan Ongky Hojanto (2015) menyarankan kita untuk berinvestasi di unitlink sebanyak 10% dari total penghasilan. Keduanya menegaskan bahwa unitlink merupakan pilihan investasi yang aman.
Menurut Waringin dan Hojanto, unitlink adalah produk asuransi yang sangat bermanfaat karena selain menanggung biaya kesehatan nasabah (membayar biaya rumah sakit dan santunan uang tunai) dan memberi jaminan keluarga, juga hasil investasinya juga bisa maksimal, antara 9% – 30% per tahun. Hal itu bisa terjadi karena perusahaan asuransi mengembangkan uang yang diinvestasikan nasabah di saham, surat berharga, mata uang asing dan instrumen pasar modal lainnya. Mereka menggunakan fund manager yang andal untuk menganalisis dan membuat perencanaan keuangan agar hasilnya bisa maksimal.
Berinvestasi yang salah satunya melalui unitlink asuransi harus dilakukan sejak sekarang, ketika seseorang sudah memiliki penghasilan. Semakin dini, maka semakin baik, karena sebagai investasi jangka panjang unitlink membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Karena itu, sekali lagi, kita harus menyegerakan asuransi (termasuk di dalamnya, unitlink).
Dengan semua yang sudah dipaparkan itu, rasanya sangat beralasan jika kita menyegerakan asuransi, terutama produk unitlink yang memiliki unsur asuransi dan tabungan atau investasi.
Ringkasnya, dalam sistem keuangan modern, asuransi sudah menjadi kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan, seperti halnya kendaraan yang digunakan untuk bekerja. Dan asuransi harus disegerakan, karena alasan-alasan yang sudah dipaparkan. Demikian.[]
Layanan konsultasi GRATIS dapat menghubungi kami, Agen Asuransi Allianz di Bekasi dan Cikarang.
Dede Sulaeman
Business Executive Allianz Star Network
Kontak: 085767622961 (Tlp/WA)
Email: desulanakata@yahoo.com