Di antara dua ungkapan ini:
- Aku mencintaimu seumur hidupku.
- Aku mencintaimu seumur hidupmu.
Mana yang kadar cintanya lebih tinggi?
Mari kita analisis.
Ungkapan pertama, jika si aku berakhir hidupnya, maka berakhir pulalah cintanya. Apa yang terjadi selanjutnya pada hidup orang yang dicintainya, tak dipedulikan lagi.
Ungkapan kedua, jika si aku berakhir hidupnya, cintanya masih terus mengalir kepada sang kekasih. Hidup dari orang yang dicintainya masih terus menjadi perhatiannya.
Ungkapan mana yang menunjukkan kadar cinta yang lebih tinggi?
Tentunya ungkapan kedua, karena cintanya tak tak terbatasi oleh kematian.
Bagaimana caranya agar cinta kita tetap mengalir dan dirasakan oleh orang yang kita cintai, walaupun kita sendiri telah tiada?
Caranya adalah dengan asuransi jiwa.
Asuransi jiwa adalah tanda cinta kepada pasangan kita, baik saat kita hidup maupun saat kita tiada.
Di saat kita hidup, kita bekerja keras untuk mencukupi segala keperluan pasangan kita. Bekerja keras adalah satu tanda cinta. Seorang pria yang tidak mau bekerja keras, patut diragukan cintanya kepada pasangannya.
Di saat kita tiada, asuransi jiwa yang kita miliki bekerja dengan cara memberikan sejumlah besar dana warisan untuk mencukupi segala keperluan pasangan (dan anak-anak) kita. Dengan demikian, memiliki asuransi jiwa adalah juga suatu tanda cinta.
Asuransi jiwa penting dimiliki bukan karena ada orang yang akan meninggal, tapi karena ada orang-orang yang harus bertahan hidup.
Orang yang perlu bahkan wajib memiliki asuransi jiwa adalah pencari nafkah dalam keluarga. Biasanya ayah, tapi juga ibu jika bekerja, atau jika menjadi orangtua tunggal.
Berikut dua penawaran mengenai asuransi jiwa dari Allianz Syariah:
Untuk konsultasi asuransi dan produk-produk asuransi dari Allianz secara gratis, silakan menghubungi saya:
Asep Sopyan (Senior Business Partner ASN)
HP/WA: 082-111-650-732 | Email: myallisya@gmail.com | Tinggal di Tangerang Selatan | Agen asuransi Allianz sejak November 2011
Atau: