Setahun terakhir ini dunia dilanda pandemi virus covid-19. Segala upaya telah ditempuh untuk mengatasi dampaknya, namun ada satu senjata pamungkas yang paling ditunggu yaitu vaksin.
Kita bersyukur di awal tahun 2021 ini vaksin covid-19 sudah ditemukan dan telah mulai digunakan secara bertahap ke masyarakat. Semoga upaya ini berhasil meredam penyebaran virus corona.
Vaksin memiliki fungsi yang mirip dengan asuransi, yaitu sama-sama berfungsi untuk mencegah.
Vaksin mencegah dari penyakit tertentu, asuransi mencegah dari “penyakit keuangan”, yaitu kehilangan uang karena risiko tertentu.
Dengan kata lain, vaksin adalah asuransi untuk kesehatan fisik, dan sebaliknya, asuransi adalah vaksin untuk kesehatan keuangan.
Keduanya sama penting dan merupakan bagian dari manajemen risiko yang tidak boleh diabaikan.
Tapi keduanya juga sama-sama sering disalahpahami, bahkan ada kalangan yang menganggapnya haram.
Ya, manfaat vaksin dan asuransi memang seringkali tidak terasa, karena keduanya berperan di tataran pencegahan.
Tapi tentunya kita semua telah mendengar sebuah ungkapan populer, bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Mencegah itu lebih murah, lebih mudah, dan lebih nyaman bagi kita. Sedangkan mengobati itu lebih mahal, lebih sulit, dan lebih sakit.
Kita bisa berkata, semoga yang dikhawatirkan tidak terjadi. Tidak perlu kena sakit, tidak perlu kehilangan uang. Tapi faktanya banyak orang telah mengalami apa yang dikhawatirkan itu. Mereka pun sebelumnya tentu berharap tidak mengalami hal itu, tapi tetap terjadi juga. Artinya, harapan saja tidak cukup. Perlu tindakan yang konkret.
Jadi, mari katakan ya pada vaksin. Juga pada asuransi. []
Untuk konsultasi tentang asuransi, silakan menghubungi saya:
Asep Sopyan (MDRT)
HP/WA: 082111650732 | Email: myallisya@gmail.com | Youtube: Asep Sopyan Network
Asuransi Jiwa dan Kesehatan Syariah 