Saya memperoleh gambar berikut ini dari facebook. Entah ini akun Chairul Tanjung yang pengusaha itu atau siapa, yang pasti statusnya sangat cocok dengan misi blog ini. Dia tidak bicara tentang asuransi jiwa, tapi arahnya jelas ke sana.
Kategori: Renungan
Pelajaran dari Kasus Afriani, Rasyid Rajasa, AQJ, hingga Christopher tentang Pentingnya Proteksi Kecelakaan
Data Badan Pusat Statistik menyatakan angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia tahun 2013 mencapai 100.106 kali. Dari jumlah kecelakaan itu, yang meninggal 26.416 orang. Setiap jam setidaknya terdapat 12 kasus kecelakaan lalu lintas yang merenggut tiga korban jiwa. Sementara setiap harinya, 69 nyawa melayang di jalan raya.
TEMPO.CO, Jakarta – Dalam dua tahun terakhir, kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Ibu Kota semakin membuat miris. Mulai dari kasus Afriani Susanti yang menabrak 15 orang dan menewaskan sembilan orang.
Setelah itu, Rasyid Rajasa, putra Hatta Rajasa yang saat itu menjabat Menteri Koordinator Perekonomian RI, juga menabrak saat mengendarai mobil dengan menabrak kendaraan lain di jalan tol sehingga dua orang meninggal. Kemudian muncul kabar tak kalah memilukan, AQJ, anak di bawah umur yang melintas pembatas jalan tol dan menewaskan tujuh orang.
Data Badan Pusat Statistik menyatakan angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia tahun 2013 mencapai 100.106 kali. Dari jumlah kecelakaan itu, yang meninggal 26.416 orang. Setiap jam setidaknya terdapat 12 kasus kecelakaan lalu lintas yang merenggut tiga korban jiwa. Sementara setiap harinya, 69 nyawa melayang di jalan raya.
Kini terjadi lagi tabrakan maut di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa 20 Januari 2015. Christopher Daniel Sjarif pelaku yang menabrak hingga menewaskan empat orang dan dua luka parah ternyata positif menggunakan narkoba. Narkoba yang digunakan adalah LSD (Lysergic Acid Diethyamide) yang merupakan narkotika golongan satu. (Lihat Infografis: Kronologi Tabrakan Maut di Pondok Indah). Lanjutkan membaca “Pelajaran dari Kasus Afriani, Rasyid Rajasa, AQJ, hingga Christopher tentang Pentingnya Proteksi Kecelakaan”
Tamu
Pada hari Jumat dini hari (26-04-2013), Ustaz Jefri al-Bukhori atau akrab disapa Uje, meninggal dunia karena kecelakaan motor di daerah Jakarta Selatan. Pagi harinya, saya menemukan puisi di bawah ini di dinding fesbuk. Karya Subagyo Sastrowardoyo, salah seorang penyair besar Indonesia. Saya pindahkan ke sini, semoga menjadi pengingat bagi kita semua.
Lelaki yang mengetuk pintu pagi hari
sudah duduk di ruang tamu. Aku baru
bangun. Tapi rupanya ia tidak
merasa tersinggung waktu aku belum
mandi dan menemui dia. Rambutku masih
kusut dan pakaianku hanya baju kumal
dan sarung lusuh.
“Aku mau menjemput,” katanya pasti,
seolah-olah aku sudah berjanji sebelumnya
dan tahu apa rencananya.
“Bukankah ini terlalu pagi?” tanyaku ragu.
“Dia sudah menunggu!” Ia nampak tak sabar
dan tak senang dibantah. Aku belum tahu
siapa yang ia maksudkan dengan “dia”,
tetapi sudah bisa kuduga siapa.
“Tetapi aku perlu waktu untuk berpisah
dengan keluarga. Terlalu kejam untuk
meninggalkan mereka begitu saja. Mereka
akan mencari.”
Nampaknya tamu itu begitu angkuh seperti
tak mau dikecilkan arti. Siapa dapat lolos
dari tuntutannya.
Sebelum aku sempat berbenah diri ia telah
menyeret aku ke kendaraannya dan aku dibawanya
lari entah ke mana. ke sorga atau ke neraka?”
– Subagio Sastrowardoyo