Beberapa waktu lalu seorang klien saya mengirimkan tautan berisi rangkuman kultwit Ligwina Poerwo-Hananto, perencana keuangan di QM Financial, tentang asuransi penyakit kritis. Klien saya meminta saya menanggapi isi kultwit tersebut. Materi kuliah twiter bisa dibuka di web QM Financial, di sini: http://qmfinancial.com/summary-tweet-finclic-22-oktober-2012/
Saya pasang kembali isi kultwit tersebut di blog ini disertai komentar atas sejumlah poin yang menggelitik sel-sel otak saya (ditandai warna biru-tebal). Sebelumnya mohon maaf jika kata-kata saya ada yang keliru atau kurang selayaknya. Terima kasih dan semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.
Berikut ini merupakan summary tweet #FinClic 22 Oktober 2012 tentang Asuransi Penyakit Kritis.
Hari ini #FinClic ya! Khusus mau bahas tentang penyakit kritis dan efeknya ke keuangan kita. Silakan mulai pikirin pertanyaan- pertanyaannya.
Oke Bund, topik yang sangat menarik. (Ligwina adalah ibu dari 3 anak).
Gw selalu percaya ketok pintunya dan Tuhan yang pilihkan pintu mana untuk gw lewati. Dan belakangan ini semua tentang penyakit kritis #FinClic
It’s like the universe pulling me to come into new awareness, new knowledge and more importantly new way of life #FinClic
Tentang gaya hidup sehat bisa follow @erikarlebang @dr_Phaidon@rezagunawan atau @carlotamba. Gw bahas tentang sisi keuangannya aja ya #FinClic
Nanti ya jam12-an gw akan mulai #FinClic khusus tentang Penyakit Kritis, efeknya apa ke keuangan kita dan cara mengatasinya
Bahan ngobrol #FinClic hari ini akan nongol jadi artikel di @KontanNews dan blog http://qmfinancial.com
Heits mari mulai #FinClic tentang penyakit kritis hari ini
Siip, lanjutkan 🙂
Dalam istilah asuransi. Penyakit Kritis: penyakit dengan kondisi irreversible, critically ill. Penyakit Kronis: berlangsung terus menerus #FinClic
Setuju, Bund. Beberapa penyakit kritis tergolong irreversible (gak bisa balik lagi, alias tidak akan pulih seperti sediakala). Setara dengan kejadian meninggal dunia dan cacat tetap. Kalau sudah kejadian, itu namanya “terlanjur”. Tinggal penyesalan jika tak punya persiapan. Ibarat dosa yang tak terampunkan. Atau maaf yang tak sempat disampaikan hujan kepada awan (plesetan dikit dari syair Sapardi Djoko Damono, hehe). Lanjutkan membaca “Komentar atas Kultwit Ligwina Poerwo-Hananto tentang Asuransi Penyakit Kritis”
Menyukai ini:
Suka Memuat...