Bisnis Asuransi

Pengalaman Menjadi Agen Asuransi Allianz: Tahun Ketujuh (2018)

Sebelumnya saya mohon maaf karena cerita pengalaman di tahun ketujuh ini baru diterbitkan di akhir Mei, sampai ada pembaca yang menanyakannya di kolom komentar blog ini. Jika anda membaca lebih lanjut, anda akan dapat menduga sebabnya.

Alhamdulillah, ternyata saya telah melewati tujuh tahun sebagai agen asuransi Allianz. Tidak pindah profesi. Tidak pindah perusahaan. Juga tidak nyambi. Itu artinya pekerjaan ini dapat diandalkan sepenuhnya sebagai sandaran hidup.

Tapi memang, saya juga tidak bertumbuh dalam dua tahun terakhir ini. Bahkan omset dan penghasilan saya cenderung menurun.

Dapat dilihat pada tabel berikut ini, pencapaian saya di tahun 2018 dibandingkan dengan 2017.

Keterangan 2018 2017 Perubahan
Penjualan pribadi 211 juta, 30 polis 160 juta, 33 polis +31%
Omset unit 871 juta, 103 polis 912 juta, 165 polis -4%
Omset grup 1,620 M, 195 polis 2,525 M, 366 polis -36%
Agen baru 15 agen 31 agen -52%
Agen aktif (minimal 1 polis) 25 44 agen -43%
Promosi BE menjadi BP 2 0 ~
BP direct 3 3 =
BP grup 3 3 =
Penghasilan (per Desember) 35 jutaan per bulan 40 jutaan per bulan -12%
Penghargaan 1. Champion Club (trip Korea Selatan)

 

2. BP Build BP (2 BP)

3. CPC Champion Club Unit Challenge (iPad)

1. CPC 12 bulan

 

2. Champion Club (trip Cruise)

3. Early Bird Champion (Singapore)

4. SBP (Senior Business Partner)

~

Kecuali penjualan pribadi yang sedikit naik (tapi masih jauh dari target), omset unit dan grup menurun. Jumlah agen baik yang baru maupun yang aktif menurun. Memang ada dua agen (BE) yang promosi menjadi BP, tapi pada saat yang sama, ada pula dua BP yang turun menjadi BE. Jadi dalam hal ini impas. Dan sebagai hasil akhirnya, penghasilan saya pun turun. Bahkan saya tidak lagi memenuhi kriteria sebagai SBP (Senior Business Partner), yaitu agen yang memiliki penghasilan antara 500 juta sd kurang dari 1 miliar setahun. Tapi saya tetap akan menggunakan gelar ini dalam pengertian yang lain, yaitu BP yang membawahi beberapa BP, atau bisa juga diartikan BP yang sudah senior alias sudah lama jadi BP.

Memang, jadi agen asuransi yang sukses itu tidak mudah. Butuh kerja keras dan ketahanan diri yang luar biasa, serta dukungan  yang kuat dari grup leader (support system). Saya mungkin kurang kerja keras, karena terlanjur nyaman dengan cara saya selama ini, yaitu menjual dan merekrut melalui blog, yang cukup dilakukan dari rumah. Dukungan dari grup leader bukannya tidak ada, tapi memang saya kurang memanfaatkannya.

Sampai saat ini saya masih merasa belum sukses. Masih jauh. Ukuran sukses seorang agen asuransi di Allianz, setidaknya, adalah ketika dia menjadi seorang MDIT (Million Dollar Income Team), alias agen dengan penghasilan miliaran. Lebih dari itu, ukuran sukses yang sebenarnya adalah ketika dia mampu menjadikan agen-agen di bawahnya menjadi MDIT juga. Setelah tujuh tahun ini ternyata saya belum juga menjadi MDIT. Padahal standarnya cukup lima tahun, bahkan ada yang tiga tahun. Di bawah saya pun belum ada yang MDIT.

Tapi saya tetap akan berada di bisnis ini. Ada 300 lebih nasabah yang berada dalam tanggung jawab saya dan belasan agen aktif, yang semuanya menjadi jalan rezeki saya. Saya tidak bisa memikirkan, khususnya untuk diri saya yang tidak punya keahlian lain, pekerjaan apa lagi yang dapat menghasilkan lebih dari 30 juta per bulan. Kadang saya merasa puas dengan penghasilan di atas 30 juta per bulan, walaupun sering merasa kurang. Dan mungkin ini yang membuat kerja keras saya tidak lagi seperti di lima tahun awal.

Kedinginan di bawah N-Seoul Tower, Korea

Meskipun secara umum saya mengalami penurunan, saya bersyukur di tahun 2018 masih ada sedikit pencapaian. Saya mencapai kontes ASN Champion Club dengan hadiah trip ke Seoul Korea Selatan. Tripnya telah dilaksanakan pada tanggal 25 sd 31 Maret 2019. Selain itu saya pun mendapatkan kontes CPC Champion Club Unit Challenge berhadiah sebuah iPad Pro, hadiahnya saya terima pada bulan Juli 2018. (Ceritanya bisa dibaca di SINI).

Lalu di tim saya pun ada dua BE yang naik menjadi BP, yaitu Natanael di Surabaya dan Anton Dwi Cahyono di Jakarta. Naiknya dua BP ini mengkompensasi turunnya dua BP. Menurut saya, dua-duanya mencapai BP lebih disebabkan kerja keras mereka sendiri, bukan karena bantuan saya. Saya beruntung mendapatkan beberapa agen yang bergerak aktif sendiri tanpa harus didorong-dorong. Saya hanya menyediakan info-info yang diperlukan, seperti pengetahuan produk, administrasi pengajuan polis, atau info terbaru dari perusahaan. Selebihnya mereka sendiri yang aktif menemukan apa yang mereka butuhkan.

Dari sini, saya menyimpulkan bahwa kunci keberhasilan seorang agen adalah sikap proaktif. Dengan proaktif, artinya dia punya inisiatif untuk bergerak sendiri tanpa harus didorong oleh pihak luar, entah leadernya atau keluarganya. Saat dia bergerak, masalah akan timbul dan jika dia tetap bergerak, akan muncul pula solusinya. Jadi, masalah itu bukan untuk dihindari tapi justru untuk dicari dan dihadapi. Seperti halnya dalam permainan games, itulah cara untuk naik tingkat ke level yang lebih tinggi.

Selanjutnya, saya pun beruntung masih bisa jalan-jalan ke luar negeri pada tahun 2018 ini. Berkat pencapaian di tahun sebelumnya, saya mendapat tiket trip kapal pesiar ke Singapura, Malaysia, dan Thailand. Bahkan saya mendapatkan dua tiket, yang saya manfaatkan untuk mengajak serta istri saya ke kapal pesiar Mariner of the Seas Royal Caribbean. Ini bagaikan bulan madu yang tertunda bagi kami. Ceritanya bisa dibaca di SINI. Alhamdulillah.

IMG_20180315_100959
Menatap keluasan lautan dari balkon kapal pesiar Mariner of the Seas

Demikian cerita saya, kali ini tidak sepanjang tahun-tahun sebelumnya.

Sebagai tambahan, berikut beberapa hal yang sempat tercatat dari perjalanan tahun 2018.

  1. Saya membantu agen saya di Balaraja mengurus klaim nasabahnya yang meninggal dunia. Meninggal bulan Januari 2018, klaim cair bulan Oktober sebesar 81 juta. Prosesnya lama karena ada kesalahan nama ahli waris dan kekurangan dokumen sehingga kami harus berkali-kali bolak-balik pengadilan negeri dan pengadilan agama Tangerang. Ceritanya bisa dibaca di SINI.
  2. Klaim meninggal dunia juga terjadi pada nasabah dari dua agen saya yang lain. Yang satu nasabah dari Homerus Arsad, tinggal di Nias, klaim sebesar 300 juta, cair dalam lima bulan (ceritanya bisa dibaca di SINI). Yang satu lagi nasabah dari Pieter Djatmiko, tinggal di Bogor, meninggal karena kecelakaan, nilai klaim 1 miliar, klaim cair dalam empat bulan (ceritanya di SINI). Semua prosesnya cukup lama karena usia polis belum dua tahun sehingga memerlukan investigasi.
  3. Pada bulan Juli 2018, Allianz meluncurkan produk baru yaitu Rider Flexi Critical Illness. Ini adalah asuransi penyakit kritis terbaik dari Allianz, terdiri dari tiga plan (Silver, Gold, Platinum), menanggung 88 sd 168 kondisi penyakit kritis, tahap awal (early stage) sudah bisa cair, dan masa perlindungan hingga usia 99 tahun. Informasi produk bisa dibaca di SINI.
  4. Pada bulan September, saya mulai menjual produk asuransi umum dari Allianz Utama. Produk yang saya jual antara lain asuransi mobil (Mobilku), asuransi rumah (Rumahku Plus), dan asuransi perjalanan (Travel Pro). Silakan hubungi saya jika anda membutuhkan jenis asuransi di atas.
  5. Pada bulan Oktober, Allianz menjadi sponsor Asian Paragames yang dilangsungkan pada tanggal 8-13 Oktober 2019 di Jakarta. Asian Paragames adalah ajang perlombaan olahraga untuk atlet difabel di Asia (info di SINI). Selain itu, pada bulan yang sama, Allianz juga menjadi rekan Kidzania Jakarta untuk dua permainan seru: Secret Agent dan Building Climbing (info di SINI).

Terakhir, target saya pada tahun 2019 ini tidak muluk-muluk. Dua tiket Champion Club ke Turki, yaitu penjualan pribadi 360 juta dan unit 900 juta, plus menaikkan satu agen menjadi BP. Semoga tercapai. Dan semoga penghasilan saya meningkat lagi, demikian pula penghasilan agen-agen di tim saya. Amin. []

Tertarik menjadi agen asuransi Allianz seperti saya?

Klik “Cara Menjadi Agen Allianz“. 

Untuk konsultasi mengenai bisnis asuransi di ASN, silakan menghubungi saya:

Asep Sopyan (Business Partner)

HP/WA 082111650732 | Email myallisya@gmail.com | Tinggal di Tangerang Selatan

Atau:

Cari Agen Allianz di Kota Anda

Simak cerita saya selengkapnya dalam judul “Pengalaman Menjadi Agen Asuransi Allianz“:

Iklan
Bisnis Asuransi

Pengalaman Menjadi Agen Asuransi Allianz: Tahun Keenam (2017)

Stadion San Siro 2Sudah enam tahun saya menjadi agen asuransi di Allianz. Alhamdulillah, sejauh ini secara umum semua berjalan baik mesti tidak setiap detailnya sesuai dengan harapan.

Para nasabah saya yang masih bertahan, yang berjumlah sekitar 250 orang, alhamdulillah, hampir semuanya sehat dan tidak ada yang pernah klaim musibah berat. Klaim yang lumayan sering hanya sakit ringan seperti diare dan tiphus. Beberapa dari mereka menghubungi saya tatkala ada masalah klaim, dan ketika berkat andil saya masalah tersebut terselesaikan, di situlah saya merasa pekerjaan saya sebagai agen asuransi terasa bermakna.

Yang namanya bisnis lazim ada naik-turun. Begitu pula bisnis saya di asuransi. Setelah pada lima tahun sebelumnya cenderung naik, di tahun 2017 ini, atau tahun keenam sebagai agen asuransi, saya merasakan mengalami penurunan.

Penjualan pribadi saya turun hampir setengahnya dibanding tahun sebelumnya. Omset unit turun sekitar seperempatnya. Polis nasabah di grup banyak yang lapse karena terpengaruh pemberitaan miring tentang Allianz di kuartal terakhir 2017. Untungnya ada satu kabar baik, yaitu omset grup saya masih mencatat kenaikan sekitar 20%. Semua itu berpengaruh ke penghasilan saya, yang turun sekitar 10%. Semoga tahun ini naik kembali.

Ringkasnya, produksi saya dan grup pada tahun 2017 bisa dilihat di bawah ini: Lanjutkan membaca “Pengalaman Menjadi Agen Asuransi Allianz: Tahun Keenam (2017)”

Bisnis Asuransi, Cerita Agen Asuransi

Pengalaman Menjadi Agen Asuransi Allianz: Tahun Kedua (2013)

Logo ASNAlhamdulillah, segala puji bagi Allah, saya telah melalui dua tahun pertama sebagai agen asuransi di ASN (Allianz Star Network). Konon, dua tahun adalah masa uji apakah seseorang akan mundur ataukah lanjut dan berkembang. Ternyata saya masih bertahan, dan itu artinya para nasabah saya boleh tenang, karena saya akan tetap bersama anda semua sampai saya belakangan atau anda duluan yang mengajukan klaim asuransi dasar.

Kenapa Saya Bertahan di Allianz?

Di artikel sebelumnya (Pengalaman Menjadi Agen Asuransi Allianz: Tahun Pertama), saya menuliskan beberapa kelebihan bisnis asuransi jiwa, antara lain prospek yang cerah, kenaikan karier yang cepat, penghasilan yang bagus dan terus bertambah, serta terutama penghasilan pasif yang besar dalam jangka panjang.
Lanjutkan membaca “Pengalaman Menjadi Agen Asuransi Allianz: Tahun Kedua (2013)”