Bisnis Asuransi

Pengalaman Menjadi Agen Asuransi Allianz: Tahun Kesembilan (2020)

Saya mulai menjadi agen asuransi di Allianz Life Indonesia pada bulan November 2011. Tak terasa, sudah sembilan tahun lebih saya menjadi agen asuransi. Bagaimana perkembangannya sejauh ini?

Terus-terang, saya bukan tergolong orang yang berhasil mencapai puncak di bisnis ini. Tapi saya bersyukur setidaknya bisa hidup sepenuhnya dari sini.

Tabel berikut menunjukkan pencapaian saya di tahun 2020 dibandingkan dengan 2019.

Keterangan20202019Perubahan
Penjualan pribadi280 juta, 26 polis411 juta, 28 polis-32%
Omset unit467 juta, 42 polis844 juta, 72 polis-45%
Omset grup1,087 M, 72 polis1,998 M, 158 polis-46%
Agen baru410-60%
Agen aktif (minimal 1 polis)1221-43%
Promosi BE menjadi BP
BP direct11
BP grup11
Kesehatan murni (pribadi)480 juta335 juta+43%
Kesehatan murni (unit)570 juta579 juta-1,5%
Asuransi umum135 juta~
Penghasilan (per Desember)35 jutaan per bulan35 jutaan per bulan
Penghargaan1. Champion Club (trip Korsel)
2. MDRT 1st  
1. Champion Club (trip Turki)  ~

Tahun 2020, saya mencatat penurunan signifikan dalam penjualan polis asuransi jiwa (produk Tapro), baik penjualan pribadi maupun grup, tapi ada kenaikan dalam penjualan polis asuransi kesehatan murni (produk Allisya Care, Maxi Violet, dan Smartmed Premier). Begitu pula ada kenaikan dalam penjualan asuransi umum (rumah, mobil, travel, dan asuransi lainnya).

Untuk penghargaan, alhamdulillah saya masih bisa meraih Champion Club dengan hadiah trip ke Busan, Korea Selatan. Dan untuk pertama kalinya setelah 9 tahun, saya mencapai MDRT (Million Dollar Round Table) pada bulan Juli 2020.

Fokus Penjualan Pribadi

Seperti tahun sebelumnya, tahun ini pun saya fokus ke penjualan pribadi dan sudah melupakan mimpi untuk membangun tim atau grup yang besar.

Memang, jika ingin penghasilan yang pasif dan besar (sampai ratusan juta per bulan atau bahkan miliaran), itu hanya mungkin diperoleh dari omset grup. Tapi membangun grup itu bagi saya tidak mudah. Saya telah mencobanya. Lima tahun pertama ada kemajuan, tapi tahun-tahun berikutnya mengalami penurunan. Mendidik orang supaya bisa jualan jauh lebih susah daripada jualan sendiri.

Kabar baiknya di bisnis asuransi, gagal bangun grup masih bisa jualan sendiri. Ini beda dengan kebanyakan bisnis MLM, yang kalau gagal bangun grup ya bubar. Di asuransi, hasil dari jualan sendiri pun bisa cukup untuk hidup dengan layak.

Jadi harapan saya di bisnis ini tidak muluk-muluk. Bisa dapat trip ke luar negeri dan MDRT setiap tahun, itu cukup. Lebih dari itu tentu lebih baik.

Tapi saya tetap menerima agen yang hendak bergabung di tim saya. Saya tetap menyediakan dukungan, hanya saja saya tidak akan menyuruhnya ikut pertemuan. Jika dia mau aktif, itu yang diharapkan. Saya bantu sebisa mungkin dari sisi informasi produk, teknis administrasi, termasuk pendampingan untuk bertemu klien. Kalau mau memasarkan lewat blog atau youtube, saya juga akan bantu caranya.

Jadi, bagi anda agen asuransi yang telah mencoba membangun tim tapi kurang beruntung, fokus saja penjualan pribadi. Bisa hidup kok.

Membangun Kanal Youtube Asep Sopyan Network

Di tahun 2020, seperti kita tahu, terjadi wabah covid-19 di seluruh dunia. Dampaknya, banyak kegiatan dibatasi, termasuk bekerja dan sekolah pun dilakukan dari rumah.

Tapi ada efek samping yang lain. Sejak dimulainya era WFH (Work from Home) dan SFH (School from Home) pada Maret 2020, saya mulai terpikir untuk membangun kanal youtube.  Kenapa harus menunggu WFH baru aktif di youtube, itu misteri bagi saya. Padahal saya sudah punya akun youtube sebelumnya, tapi belum rajin. Mungkin memang untuk setiap hal ada waktunya.

Tampilan beranda kanal youtube Asep Sopyan Network

Kanal youtube saya bernama Asep Sopyan Network. Sempat berganti nama beberapa kali, dan isinya pun mulanya campur dengan musik, akhirnya saya tetapkan kanal ini sebagai saluran tentang asuransi, bisnis, investasi, dan keuangan secara umum. Sampai akhir 2020, saya telah membuat 46 video tentang asuransi. Ada tentang produk asuransi, bisnis asuransi, dan pembahasan soal-soal ujian AAJI dan AASI.

Alhamdulillah, di bulan Desember 2020, kanal Asep Sopyan Network mencapai monetisasi.

Mulai Serius Jual Asuransi Umum

Di tahun 2020, saya pun mulai serius menjual produk asuransi umum. Saya menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan asuransi umum (hal yang lazim di bisnis asuransi umum), dan juga bergabung dengan beberapa broker online, terutama yang paling serius adalah Fuse. Di tahun ini saya pun mulai mencatat penjualan saya di produk-produk asuransi umum.

Untuk agen asuransi yang telah menyerah dalam urusan mengembangkan grup, menjual produk asuransi umum adalah alternatif yang cocok. Tentunya dengan tidak meninggalkan menjual produk asuransi jiwa, setidaknya pada awalnya.

Asuransi umum memberikan komisi yang terus-menerus setiap tahun selama nasabah memperpanjang polis, beda dengan produk asuransi jiwa yang hanya lima tahun (dengan bagian terbesar di dua tahun pertama). Dengan demikian, meski tidak memperoleh passive income dari grup, agen tetap mendapat repeat income dari perpanjangan polis para nasabah.

Selain itu, agen asuransi umum akan dapat terus meningkatkan penghasilannya setiap tahun, karena selain mendapat komisi dari perpanjangan polis, juga tentunya mendapat komisi dari produksi baru. Jadi, komisi agen asuransi umum itu ibarat bola salju, akan membesar seiring waktu, selama tetap melakukan hal yang sama setiap tahunnya.  

Demikian catatan saya tentang perjalanan menjadi agen di tahun kesembilan.

Target 2021

Terakhir, target saya pada tahun 2021 ini tidak muluk-muluk. Mendapat tiket Champion Club ke Dubai dan menjadi MDRT, serta terus meningkatkan penjualan asuransi kesehatan dan asuransi umum. Amin. []

Untuk konsultasi tentang asuransi atau ingin menjadi agen asuransi, silakan menghubungi saya:

Asep Sopyan (MDRT)

HP/WA: 082 111 650 732 | Email: myallisya@gmail.com | Youtube: Asep Sopyan Network

Cerita pengalaman sebelumnya:

Iklan
Bisnis Asuransi

Pengalaman Menjadi Agen Asuransi Allianz: Tahun Keenam (2017)

Stadion San Siro 2Sudah enam tahun saya menjadi agen asuransi di Allianz. Alhamdulillah, sejauh ini secara umum semua berjalan baik mesti tidak setiap detailnya sesuai dengan harapan.

Para nasabah saya yang masih bertahan, yang berjumlah sekitar 250 orang, alhamdulillah, hampir semuanya sehat dan tidak ada yang pernah klaim musibah berat. Klaim yang lumayan sering hanya sakit ringan seperti diare dan tiphus. Beberapa dari mereka menghubungi saya tatkala ada masalah klaim, dan ketika berkat andil saya masalah tersebut terselesaikan, di situlah saya merasa pekerjaan saya sebagai agen asuransi terasa bermakna.

Yang namanya bisnis lazim ada naik-turun. Begitu pula bisnis saya di asuransi. Setelah pada lima tahun sebelumnya cenderung naik, di tahun 2017 ini, atau tahun keenam sebagai agen asuransi, saya merasakan mengalami penurunan.

Penjualan pribadi saya turun hampir setengahnya dibanding tahun sebelumnya. Omset unit turun sekitar seperempatnya. Polis nasabah di grup banyak yang lapse karena terpengaruh pemberitaan miring tentang Allianz di kuartal terakhir 2017. Untungnya ada satu kabar baik, yaitu omset grup saya masih mencatat kenaikan sekitar 20%. Semua itu berpengaruh ke penghasilan saya, yang turun sekitar 10%. Semoga tahun ini naik kembali.

Ringkasnya, produksi saya dan grup pada tahun 2017 bisa dilihat di bawah ini: Lanjutkan membaca “Pengalaman Menjadi Agen Asuransi Allianz: Tahun Keenam (2017)”

Catatan Pribadi

Liburan ke Italia bersama Allianz

San Siro 2Italia, salah satu negara besar di Eropa dengan sejarah yang amat panjang, menjadi tujuan trip Allianz tahun 2017. Saya berkesempatan pergi ke sana berkat memenangkan kontes trip Champion Club 2016, dengan syarat ALP unit 1,2M. Ini adalah pertama kalinya bagi saya meraih champion setelah 5 tahun menjadi agen asuransi di Allianz, dan juga menjadi pertama kalinya saya melakukan perjalanan ke Eropa.

Bersama saya ada pak Pieter Djatmiko, salah satu BP di tim saya yang juga mendapatkan trip Champion Club 2016. Kami berombongan sekitar 140 orang, berangkat ke Italia pada tanggal 22 April 2017 melalui Bandara Soekarno Hatta. Singgah di bandara Dubai, lalu tiba di bandara Bologna pada Ahad siang tanggal 23 April 2017. Pulang dari sana tanggal 29 dan sampai di Indonesia 30 April 2017. Total di sana selama 7 hari, dari hari Ahad sd Sabtu.

Ada lima kota yang kami singgahi di Italia. Pertama adalah Florence, kota tua di pegunungan nan asri dengan aneka bangunan zaman Romawi kuno dan abad pertengahan. Tempat yang kami kunjungi adalah kota tua Florence, di mana ada Piazza Michaelangelo dan katedral Basilica di Santa Maria del Fiore.

Kota kedua adalah kawasan perdesaan Cinqueterre (5 desa tepi laut dengan ciri khas bangunan warna-warni). Kami ke sana menggunakan kereta dari stasiun La Spezia.

Kota ketiga adalah Venesia, atau Venezia dalam bahasa Italia, atau Venice dalam bahasa Inggris. Venesia terkenal sebagai kota di atas air. Kota ini dipenuhi bangunan tua peninggalan abad pertengahan. Di sini kami berkunjung ke alun-alun San Marco dan Glass Factory.

Kota keempat, dalam perjalanan dari Venesia ke Milan, kami singgah di Verona, mengunjungi Verona Arena dan Juliets House and Balcony.

Lalu terakhir di kota Milan, mengunjungi stadion Giuseppe Meazza atau San Siro. Pada hari kedua di Milan atau hari terakhir di Italia, kami menghabiskan waktu di Duomo Milano atau alun-alun yang menjadi pusat kota Milan.

Berikut adalah foto-fotonya.

Florence.jpg
Berlatar kota tua Florence, dengan pusat perhatian sebuah katedral besar Basilica di Santa Maria del Fiore.

Patung David
Piazza Michaelangelo di Florence dg Patung David tak bersandang.

Basilica di Santa Maria del Fiore.jpg
Katedral Basilica Santa Maria di Florence yang amat besar. Satu kamera tak mampu menjangkau seluruh bagiannya.

La Spezia
Naik kereta di stasiun La Spezia menuju kawasan 5 desa atau Cinqueterre.

Cinqueterre 2.jpg
Cinqueterre, desa di atas bukit di tepi pantai dengan bangunan yang berwarna-warni.

San Marco.jpg
Piazza atau alun-alun San Marco di Venesia.

Gondola 1.jpg
Naik gondola atau perahu kecil keliling Venesia.

Verona Arena.jpg
Verona Arena, tempat pertunjukan teater peninggalan kerajaan Romawi.

Juliet 4
Romeo and Juliet, drama Shakespeare paling terkenal, berlatar kota Verona. Di sini dibangun Juliet House, semacam museum yang memuat bagian-bagian penting dalam drama tsb.

Serravale
Sehabis belanja sedikit oleh-oleh di Serravalle Factory Outlet, tempat barang-barang bermerek dijual dengan harga miring.

San Siro.jpg
Stadion Giuseppe Meazza di San Siro, markas AC Milan dan Inter Milan.

Stadion San Siro 2
Satu tempat di mana saya pernah bermimpi akan berfoto. Pintu masuk stadion San Siro.

Tiket masuk San Siro
17 Euro atau sekitar 240 ribu, tiket tour di stasiun San Siro, kalau beli sendiri.

San Siro 4.jpg
Di ruang ganti klub AC Milan

San Siro 3.jpg
Di dalam stadion San Siro.

Katedral Duomo Milano
Berlatar Katedral Milano di Piazza Duomo, pusat kota Milan. Katedral yang sangat besar dan indah dg arsitektur gothik.

LV Da Vinci.jpg
Sebuah tas dg motif lukisan Monalisa karya Leonardo Da Vinci di lapak LV yang ada di Galleria Vittorio Emanuele II, Milan. Harganya sekitar 40 jutaan rupiah.

Mueum Teatre
Membaca buku di halaman Museo Teatrale Alla Scala, Milan. Abaikan pemandangan di sebelah saya.

Itulah beberapa cuplikan perjalanan saya selama di Italia.

Senang jalan-jalan ke luar negeri? Bagaimana kalau setiap tahun?

Jika ya, ayo bergabung bersama saya sebagai agen asuransi di ASN. Klik di “Cara Menjadi Agen Allianz, atau hubungi saya untuk konsultasi GRATIS.

Asep Sopyan [Senior Business Partner ASN]

HP/WA: 082-111-650-732 | Email: myallisya@gmail.com | Tinggal di Tangerang Selatan