Berita Klaim

Allianz Bayar Klaim Meninggal Dunia 500 Juta

Klaim Meninggal nasabah Pieter

Pada akhir bulan Agustus 2017, Allianz membayarkan klaim meninggal dunia seorang nasabah dari agen di tim saya. Usia polis baru tiga bulan lebih. Nasabah seorang pria usia 64 tahun, sudah tergolong lanjut usia. Beliau mengambil polis Tapro dengan UP jiwa 500 juta tanpa manfaat tambahan. Preminya 2,98 juta per bulan.

Polis nasabah disetujui pada awal Januari 2017. Di akhir Januari, atau saat usia polis belum genap 1 bulan, nasabah terdiagnosa kanker paru ganas. Lalu pada bulan April, nasabah meninggal dunia.

Karena usia polis masih tergolong baru, Allianz melakukan investigasi mengenai riwayat kesehatan nasabah. Setelah sekitar 3 bulan, ternyata nasabah tidak punya riwayat sakit kanker. Jadi klaim meninggal nasabah pun dibayar berikut nilai investasinya.

Terima kasih Allianz. Terima kasih nasabah yang telah mempercayakan perlindungan keuangannya di Allianz.

Agen yang melayani klaim nasabah adalah bpk Pieter Djatmiko, seorang BP di tim saya, pengelola blog asuransi-jiwa.org.

Sekadar informasi, cara klaim meninggal dunia dan klaim manfaat asuransi lainnya bisa dibaca di Cara Pengajuan Klaim Asuransi.

Tentang produk Tapro, bisa dibaca di artikel “Tapro, Produk Unggulan Allianz“.

Untuk konsultasi GRATIS mengenai asuransi, silakan menghubungi saya:

Asep Sopyan (Senior Business Partner ASN)

HP/WA: 082-111-650-732 | Email: myallisya@gmail.com | Tinggal di Tangerang Selatan

Atau:

Cari Agen Allianz di Kota Anda

Iklan
Pengetahuan Produk, Tanya-Jawab, Unit Link

Berapa Lama Masa Bayar Tapro?

Salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan calon nasabah kepada saya terkait produk Tapro adalah: “Berapa lama masa bayarnya?”

Sekaligus ini pertanyaan yang tergolong sulit dijawab. Lebih tepatnya, sulit memberikan jawaban yang mudah dimengerti oleh calon nasabah, disebabkan informasi yang selama ini beredar cenderung menyesatkan.

Selengkapnya dapat dibaca di blog saya yang baru, asuransibiru.com.

Penyakit Kritis

Penderita Kanker di Indonesia Meningkat

JAKARTA, KOMPAS.com Kamis, 21 Maret 2013

Kepala Departemen Radioterapi Rumah Sakit CiptoMangunkusumo Profesor Soehartati Gondhowiardjo mengatakan, jumlah penderita kanker di Indonesia kian meningkat. Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2012 menyebutkan, prevalensi kanker mencapai 4,3 banding 1.000 orang. Padahal data sebelumnya menyebutkan prevalensinya 1 banding 1.000 orang.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Serikat Pengendalian Kanker Internasional (UICC) memprediksi, akan terjadi peningkatan lonjakan penderita kanker sebesar 300 persen di seluruh dunia pada tahun 2030. Jumlah tersebut 70 persennya berada di negara berkembang seperti Indonesia.

Kenaikan prevalensi kanker di Indonesia menjadi masalah bagi pengobatan. Soehartati mengatakan, pusat pengobatan kanker di Indonesia baru dapat melayani 15 persen pasien kanker. “Padahal, angka itu saat pasien kanker di Indonesia masih diprediksi 1 banding 1.000,” ungkap profesor di bidang radiasi onkologi ini.
Lanjutkan membaca “Penderita Kanker di Indonesia Meningkat”